Ratusan aktivis Salafi Mesir menentang pasukan keamanan dan melakukan shalat ghaib yang diadakan Jumat kemarin (6/5) untuk pemimpin Al Qaidah Usamah bin Ladin, yang terbunuh dalam serangan AS di Pakistan minggu ini.
Beberapa aktivis Islam menganggap bin Ladin kelahiran Saudi, yang terinspirasi oleh militan Mesir, sebagai seorang syuhada.
"Kami akan berdoa, kita akan berdoa," teriak sekitar 200 laki-laki pada saat polisi mencoba menghentikan shalat ghaib mereka di Masjid yang dikuasai pengikut Salafi, masjid An-Nur di kuartal Abbasiyah di Kairo setelah shalat Jumat kemarin.
Polisi berdiri mengawasi pada saat jamaah melangsungkan shalat ghaib untuk Usamah bin Ladin.
Beberapa jamaah kemudian berbaris menuju kedutaan AS yang dijaga ketat di Kairo pusat, mengelilingi Tahrir Square, lokasi demonstrasi massa yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak di bulan Februari, dan kemudian membubarkan aksi.
Beberapa demonstran menggambarkan Usamah bin Ladin sebagai pejuang suci.
"Bin Ladin menukar kesenangan kehidupan di dunia untuk akhirat," kata Abdul-Mutalib Said, seorang insinyur 51 tahun saat ia berbaris menuju kedutaan AS.
Najih Mahmud Nur, seorang akuntan berusia 50 tahun, mengatakan bahwa ia mendukung bin Ladin karena standar ganda Amerika Serikat yang dipraktekkan terhadap Arab dan Muslim.
"Mengapa Amerika Serikat menerapkan hukum internasional terhadap orang-orang Arab dan tidak terhadap Israel?" Nur mempertanyakan.(fq/reu)
Sumber : www.Eramuslim.com
0 komentar:
Posting Komentar